Senin, 07 Oktober 2013
LAKSMI PALUPI, gadis kelahiran tahun 1995 ini memang bukan gadis biasa. Sekilas memang terlihat seperti gadis berparas ayu pada umumnya. Pembawaan yang tenang, pandangan yang teduh serta aura yang terpancar dari dirinya membuat orang senang melihatnya. Namun siapa sangka dia adalah gadis penyandang tunawicara.
Gadis istimewa penyandang tunawicara itu adalah siswi SMPLB Bhakti pemuda. Keterbatasannya itu tak menjadi penghalang baginya untuk mengembangkan talentanya di bidang modeling. Hal ini terbukti dengan keikutsertaannya dalam ajang Gadis Batik 2013 dalam School Contest VII. Tanpa keraguan sedikit pun ia melenggak-lenggok dengan balutan batik indah yang ia usung. Presentasi tentang batiknya disampaikan ole ibunda tercinta yaitu Bunda Eko Wati. Hal ini mengantarkannya sampai babak final Gadis Batik 2013.
Namun , pada penampilannya dalam final, ia dengan percaya diri menyampaikan presentasi tentang batiknya. Walaupun presentasi yang ia sampaikan sangat terbatas dan cara bicaranya lain dari finalis lainnya. Suasana dalam Hall IKCC seketika hening saat itu. Dan begitu ia selesai menyampaikan presentasi singkatnya semua orang bertepuk tangan untuknya. Banya orang terharu karena itu. Termasuk para juri final ini. Juri pun ikut kagum padanya. “Inilah gadis yang sangat luar biasa. Kekurangannya tak menghalanginya untuk tahu potensi diri yang dimilikinya” ungkap salah seorag juri yaitu ibu Nurdiana.
Ia dinobatkan sebagai Gadis Batik 2013. Bukan karena simpatik dari para juri, namun dia memang sangat pantas untuk mendapat gelar tersebut. Saat penobatan, ia berulang kali menghadap pada ibundanya dan mengisyaratkan kata terimakasih dan Alhamdulillah. Ibudanya sempat meneteskan air mata dan selalu memberikan isyarat bahwa dirinya sangat bangga pada putri istimewanya itu. Saat diwawancari, sang bunda berucap bahwa beliau berharap putrinya dapat terus berlatih agar menjadi lebih baik dan beliau akan berusaha membantu putrinya itu untuk mengembangkan semua potensi dalam diri Laksmi Palupi.
